Senin, 09 November 2009

KEAGUNGAN SHOLAT

Di dalam Islam sholat adalah amalan yang paling besar dan agung selepas iman. Tiada amalan yang lebih besar dan agung selepas iman yang dapat menandingi sholat. Karena itulah di dalam Islam, sholat adalah menjadi tiang agama Islam. Tapaknya atau pondasinya adalah iman.
Maksudnya : ”Pangkal segala hal ialah Islam. Sedangkan tiangnya adalah sholat dan puncaknya adalah berjuang di jalan Allah”  (Riwayat Tarmizi)
Bagi Rasul saw dan para sahabat, mereka telah dianugerahkan rasa indah, agung dan lezatnya sholat. Bagi kita yang belum merasakannya, dapat mengusahakannya dengan melihat kebesaran sholat dengan teropong ilmu atau secara ilmiah.
Kebesaran dan keagungan sholat itu dapat dilihat dan dirasakan melalui ilmu pengetahuan berdasarkan 24 aspek seperti di bawah ini:
A. Keagungan berkait dengan pernyataan Allah dan Rasul serta amaran Allah

1) Ia merupakan ibu segala  ibadah di dalam Islam. Rasul SAW bersabda:

Amalan yang pertama dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat ialah sholat. Jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya, sebaliknya jika sholatnya jelek, maka jeleklah seluruh amalnya” (HR Tabrani)
2) Ia merupakan tiang seri agama Islam
” Shalat itu merupakan tiang agama maka barang siiapa mendirikan sholat berarti mendirikan agama dan barang siapa meninggalkan sholat berarti dia sudah meruntuhkan agama”
3) Siapa yang meninggalkan sholat menjadi kafir berdasarkan hadist
Batas seseorang dengan kekafiran ialah meninggalkan sholat.”
  (HR Ahmad, Muslim, Abu Daud, Tirmizi & Ibnu Majah)
B. Keagungan berdasarkan cara pemberian kepada Rasul saw
1) Ia diperintahkan oleh Allah dengan cara Allah memanggil Rasulullah menghadapNya waktu Isra dan Mi’ raj tidak seperti amalan lain yang diwahyukan oleh Allah kepada Rasulullah melalui malaikat Jibril as.
C. Keagungan berkait dengan cara pelaksanaan sholat
1) Ia merupakan ibadah yang terkait dengan disiplin yang tertentu.
2) Mengerjakannya diisyaratkan suci lahir dan batin dari hadast besar dan hadast kecil, najis ain dan najis hukmi.
3) Mesti menghadap kiblat, artinya sholat merupakan lambang perpaduan umat Islam.
4) Pelaksanaannya terikat dengan waktu
”Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya ke atas orang –orang yang beriman” (QS:An Nisaa: 103)
5) Dalam sholat seluruh anggota terlibat, perbuatan (fizikal), perkataan/bacaan(lisan) dan hati/roh dan aqal untuk memahami sholat.
6) Ia merupakan peribadahan semua anggota lahir dan batin terlibat. Ada yang bersifat fisik dan ada yang bersifat maknawi dan rohani.
7) Pada sholat ada latihan jasmani dan ada latihan mental dan ada latihan rohani.
8) Diutamakan berjemaah dalam melaksanakannya
Rasulullah SAW bersabda:
”Sholat berjamaah itu lebih utama daripada sholat sendirian, dengan dua puluh tujuh derajat.”
9) Berbagai amalan malaikat ada di dalam sholat karena malaikat itu ibadahnya hanya satu perkara saja. Seperti ada malaikat yang hanya bertasbih saja sejak diperintahkan hinggalan hari kiamat, ada malaikat yang bertakbir saja, ada yang bertahmid saja, ada yang ruku’ saja, yang berdiri saja, ada yang sujud saja, begitulah seterusnya.
10) Berbagai bentuk zikir ada di dalam sholat, ada berdiri, ada ruku’, ada sujud, ada duduk antara dua sujud, ada tasbih, ada tahmid, ada takbir,a da munajat,a da berbagai bentuk doa, ada zikit, ada shalawat, ada zikir fizikal, ada aqal, ada rohani, ada material, ada maknawi.

11) Ia merupakan peribadahan atau penyembahan yang paling lengkap karena segala bentuk dan zikir para malaikat wujud dalam sholat.
12) Ia merupakan zikir yang paling besar karena seluruh bentuk zikir  ada di dalam sholat.
Sedangkan kedudukan zikir dalam Islam adalah amat penting, ia bisa menjadikan hati seseorang itu mendapat ketenangan seperti mana Allah SWT berfirman yang artinya:
”Ketahuilah olehmu bahwasanya dengan mengingati Allah itu akan memberi ketenangan kepada hati”   (QS:Ar-Raad:28)
”Sesungguhnya Aku ini adalah  Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah Sholat untuk mengingat aku.”
(QS: Thaha:14)
13) Di dalam sholat seluruh bentuk do’a ada. Artinya berbagai permintaan ada di dalam sholat.
Ada do’a minta petunjuk dan taufik, do’a minta ampun, do’a minta ditinggikan derajat dan lain-lain. Oleh karena itu ketika berdo’a dalam sholat, waktu itu cukup nyata permohonan kita seperti kita ingin mempunyai sifat taqwa. Maka kita akan dapat kekuatan di dalam hidup kita karena do’a ini, karena Rasulullah SAW pernah bersabda:
”Doa adalah sejata orang mukmin”
”Doa antara adzan dan iqomat adalah doa yang tidak tertolak”
14) Berbagai amalan para rasul wujud di dalam sholat.

D. Keagungan tersirat
1. Amalan sholat itu adalah intipati dan intisari ajaran Islam. Di dalamnya ada aqidah, ada ibadah, ada thaharah, ada masyarakat, ada perpaduan, ada disiplin, ada pemimpin, ada yang dipimpin (politik), ada pendidikan, ada syari’at, ada tasawuf, ada akhlak, ada kebudayaan, ada ekonomi, ada psikologi artinya sholat menggambarkan keseluruhan ajaran Islam secara ijmali.
2. Sholat merupakan Mi’raj orang mukmin.
Sabda Rasul SAW:
Sholat adalah mi’rajnya seorang mukmin”   (Al Hadis)
3. Sholat merupakan adanya simbol merendahkan diri, ketaatan dan kepatuhan dan simbol berdirinya manusia di padang Mahsyar seolah-olah berhadapan dengan Allah, menunggu perintahNya.
4. Sholat merupakan pembaharuan ikrar manusia kepada Allah, sehari semalam kita perbaharui sebanyak lima kali.
Yaitu janji manusia pada Allah yang dilakukan pada dua tahap yaitu sewaktu di alam Ruh dan janji sewaktu di dunia/dalam sholat
Pada peringkat pertama janji telah kita lakukan dari sejak alam ruh dulu yang telah kita lupakan, diwaktu Allah SWT telah menawarkan suatu jabatan penting kepada makhlukNya yakni untuk mengatur atau menjadi wakil-Nya, menyusun dan mengatur makhluk yang telah diciptakan di alam dunia ini berdasarkan kepada aturan-aturan dan perundang-undangan yang telah direkamkan dalam Al-Ouran dan Sunnah Rasul. Jabatan ini dikenal sebagai jabatan khalifah atau wakil Allah di muka bumi. Jabatan ini ditawarkan oleh Allah kepada makhluk-makhluk yang sesuai menurut kehendak Allah.
Pada mulanya jabatan ini ditawarkan kepada makhluknya yang bernama langit dan bumi, tetapi langit dan bumi yang begitu gagah dan besar tidak sanggup memikul beban tugas yang amat besar dan mulia ini. Ini tidak berarti bumi dan langit tidak berkeinginan, tetapi mereka benar-benar merasa takut, takut kalau-kalau mendurhakai Allah SWT, bila keduanya tidak dapat melaksanakan tugas suci yang diamanahkan oleh Allah SWT ini. Oleh karena itu langit dan bumi mengaku kalah, namun begitu Allah yang Maha Penyayang tidak murka kepada mereka sebab tugas itu merupakan satu penawaran saja dan bukan paksaan. Begitu juga ketika tugas ini ditawarkan kepada bumi dan gunung mereka juga mengaku kalah, akhirnya Allah SWT menawarkannya kepada manusia yang kerdil lagi lemah. Dan manusia yang kerdil lagi lemah ini telah memberi kesanggupan untuk menerima tugas besar dan mulia ini, yang berarti manusia telah bersedia untuk menderma dan sanggup melaksanakan peraturan-peraturan dan tata hidup yang telah diatur oleh Allah melalui Al-Quran dan Sunnah. Kesungguhan manusia untuk memikul tugas dan tanggung jawab ini bukan semata-mata karena tinggi atau beratnya tuga tersebut tetapi karena tertarik janji Allah maka mereka akan diberi kebenaran atau tauliah untuk menggunakan, mengatur dan mengawal bumi dan lautan dan segala khazanah yang terkandung di dalamnya,
Atas kesediaan atau janji setia inilah Allah Yang Maha Penyayang dan Maha Pemurah telah melahirkan kita ke dunia ini melalui rahim ibu kita. Malang sekali insan telah berjanji banyak yang tidak dapat mempertahankan janjinya. Hal ini jelas dalam firman Allah SWT:
”Sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur”
Dengan lain kata perkataan insan-insan yang sudah melahirkan ketaatan dan janjinya di alam roh sangat sedikit sekali. Oleh karena itulah sholat mengandung hikmah yang sangat besar yang merupakan pembaharuan kembali sumpah setia yang telah kita ikrarkan di alam roh.
Kalau kita teliti satu saja dari ayat-ayat yang termaktub salam sholat sudah mencukupi bagi kita menentukan apakah yang kita ulang-ulang  dalam sholat. Ayat ini terkandung dalam doa iftitah yang artinya:
” Sesungguhanya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah seru sekalian alam.”
5. Sholat merupakan pembaharuan syahadat dan iman kepada Allah
Dalam sholat juga terkandung rukun iman  yang enam,
o Rukun iman yang pertama menuntut kita supaya beriman kepada Allah, diawal pembukaan sholat kita sudah meletakkan kepercayaan kita kepada keagungan dan kebesaran Allah SWT. Takbiratul ikhram merupakan rukun awal di dalam sholat, perbuatan melafazkan Allahu Akbar adalah merupakan satu pengakuan akan kewujudan Allah serta keagungan dan kebesaran sifat-Nya.
o Rukun iman yang kedua ialah meyakinkan adanya malaikat. Jika kita sudah buka sholat dengan mengaku bahwa Allah adalah tuhan kita, otomatis kita akui semua yang Allah firmankan di antaranya Allah ciptakan para malaikat untuk menjalankan pentadbiran Allah. Di antaranya ada juru catat malaikat Raqib dan Atid. Ini tentulah menginsafkan kita bahwa kita senantiasa diawasi oleh kaki tangan pengaturan Allah yang tidak pernah mengenal istirahat dan cuti.
o Rukun iman yang seterusnya adalah percaya kepada rasul-rasul dan berhubung dengan hal ini secara terang menyatakan dalam sholat mengaku kerasulan Rasulullah SAW yang sekaligus kita meyakini semua yang disabdakannya, yang antara lain baginda pernah bersabda:
”Selain daripadaku terdapat banyak lagi rasul yang diturunkan oleh Allah SWT”
o Rukun iman yang keempat adalah percaya kepada kitab Allah. Dalam sholat Allah mewajibkan untuk membaca surat Al-Fatihah yang dikenal dengan nama ”Ummul Kitab” yang isinya supaya umat muslimin percaya akan hari kiamat dan kedahsyatannya.
o Kepercayaan terhadap untung baik dan buruk itu datang dari Allah SWT merupakan rukun iman yang terakhir. Ringkasnya kita yakin dan percaya bahwa yang menghitam putihkan nasib kita ialah Allah bukan syaitan, jin, tunggul, gunung atau kubur, sebab itu Allah mengajar manusia baik di waktu luar ataupun waktu dalam sholat yang artinya:
”Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan”

6. Sholat merupakan pembersihan jiwa dan dosa
”Sholat lima waktu, jum’at ke jum’at, Ramadhan ke Ramadhan, menutupi dosa-dosa yang dilakukan di antara ( waktu-waktu tersebut) asal di jauhi dosa-dosa besar.”        (HR Muslim)
”Maukah kamu aku tunjukkan sesuatu yang dengannya Allah menghapus dosa-dosa dan meninggikan derajat” menyempurnakan wudhu pada bagian yang kurang disukai, banyak melangkah ke mesjid dan menunggu waktu sholat fardhu. Itulah cara menguasai diri yang baik.”     (HR Muslim)
Itulah diantara perkara yang dengannya kita dapat melihat betapa agungnya sholat. Itu baru dilihat dari sudut ilmu pengetahuan atau baru dilihat secara ilmiah saja. Bagi orang-orang yang telah dirizkikan sholat yang khusyu maka masih banyak lagilah yang ia dapat sebutkan tentang hal berkait dengan keagungan sholat. Namun sekedar yang sudah disebut di atas pun sepatutnya sebagai hamba Allah kita akan merasakan betapa Allah Maha baik, yang telah menghadiahkan kepada hambaNya satu ibadah yang begitu agung dan tentunya kita akan sangat berterimakasih dengan pemberian tersebut dimana kesyukuran itu kita wujudkan dalam bentuk kesungguhan kita dalam mendirikan sholat dan tuntutan-tuntutannya.
Sumber : Abuya At - Tamimi