Selasa, 13 Desember 2011

Kunjungan ke Markas Jama'ah Tabligh di Temboro (Jatim)


Kunjungan Temboro (Jatim) c
Kunjungan Temboro (Jatim) c
14-15 Oktober 2011

Kunjungan Temboro (Jatim)
Kunjungan Temboro (Jatim) aKunjungan Temboro (Jatim) eMursyid Al-Idrisiyyah bersama puluhan jama'ah Tabligh wilayah Tasikmalaya mengadakan kunjungan Ta'aruf ke pusat pembinaan kader Da'i jama'ah Tabligh di daerah Temboro, Magetan, Jawa Timur. Kunjungan tersebut merupakan balasan kunjungan pimpinan Pesantren Temboro beberapa waktu yang lalu di Tasikmalaya.
Ada hubungan khusus antara Al-Idrisiyyah dengan pimpinan Pesantren Temboro, KH. Uzairon Thayfur Abdillah. Menurut penuturan Kiyai yang pernah menimba ilmu di Mekah dengan Sayid Muhammad al-Maliki al-Hasani dan Syekh Bin Baz ini ayahandanya dulu pernah mengambil talqin dzikir kepada Syekh Akbar Abdul Fattah. Bahkan, nama pesantren Temboro pun dinamai dengan Pesantren Al-Fatah.
Kunjungan Temboro (Jatim) gKegiatan rutin di markas Temboro ini adalah pengajian umum yang berlangsung pada setiap malam Jum'at. Ribuan jama'ah dan santri mengikuti pengajian tersebut, sehingga memenuhi ruangan masjid yang bangunannya begitu luas. Ibadah sholat lima waktu di masjid ini serasa di Madinah, yakni ada jeda waktu yang lama antara azan dan iqamat. Meskipun demikian, banyak santri yang sudah biasa menghadapi kondisi tersebut dengan tadarus Al-Quran.

Kunjungan Temboro (Jatim) c
Kunjungan Temboro (Jatim) dKunjungan Temboro (Jatim) fProgram jama'ah tabligh tidak lepas dari agenda dakwah, mengajak orang untuk menghadiri masjid baik untuk sholat berjama'ah maupun ta'lim. Istilahnya UUD (Ujung-Ujungnya Dakwah). Jama'ah yang beribadah haji pun dianjurkan untuk terus berdakwah, mangajak orang untuk mudzakarah dalam lingkaran halaqah. Pada malam Jum'at itu jama'ah yang hadir didaulat untuk menyambut program khuruj (dakwah keluar) selama 4 bulan 40 hari. Satu persatu mereka yang telah diberikan motivasi oleh penceramah saat itu (Ust. Tanthowi) berdiri dan menyisihkan diri untuk berkumpul dengan jama'ah yang telah siap lainnya.
Kunjungan Temboro (Jatim) bSebelum dilangsungkan sholat Isya berjama'ah, KH. Uzairon menemui Mursyid Al-Idrisiyyah bersama rombongan. Terlihat fisik Kiyai sedang kurang sehat, karena banyaknya aktivitas yang beliau lakukan. Beliau merasa senang dengan kehadiran Syekh M. Fathurahman yang menyempatkan diri datang ke Temboro. Pak Kiyai menawarkan Syekh dan rombongan untuk menetap selama 3 hari. Akan tetapi karena agenda pengajian rutin tidak bisa diliburkan, keinginan tersebut tidak bisa dipenuhi.
Pada pagi hari kami diajak mengunjungi beberapa tempat pendidikan yang berada di berbagai tempat. Sejauh perjalanan menuju lokasi pendidikan, kami melewati pemukiman yang telah diwarnai jelas dengan karakter jama'ah Tabligh. Mereka menamakannya dengan kampung Madinah, sebagai cerminan kehidupan masyarakat Madinah di masa lalu. Ada beberapa tempat pendidikan yang kami kunjungi, pondok pesantren putra dan putri, pondok tahfizhul Quran, pesantren Diniyyah.
Syekh M. Fathurahman menyampaikan pandangan Beliau kepada Kiyai Uzairon, bahwa saat ini kita mesti menciptakan kebersamaan dengan merangkul berbagai elemen umat, dan menghargai perbedaan bentuk (metode) dakwah yang dilakukan masing-masing kelompok umat Islam. Karena jalan menuju kepada Allah adalah sebanyak nafas makhluk dan metode bukanlah tujuan. Dakwah merupakan salah satu alat menuju kepada Allah. Jika kita terlalu mengedepankan atau memaksakan suatu cara (metode) kepada orang lain, maka dakwah kita akan terbentur dengan kelompok Islam lain yang menggunakan caranya sendiri.
Oleh karenanya betapa penting membangun kebersamaan (melalui silaturrahmi dan ukhuwah) dan saling menghargai perbedaan berdakwah dalam menyampaikan Risalah Al-Islamiyyah kepada umat Islam secara khusus dan umat lain secara umum, agar tercipta misi Islamiyyah sebagai ummatan wahidah dan rahmatan lil 'alamin. Pada kunjungan Syekh M. Fathurahman kali ini belum ada kesempatan untuk beraudiensi dan menyampaikan taushiyahnya di markas Jama'ah Tabligh tersebut, karena waktu kunjungan yang terbatas. KH. Uzairon bermaksud ingin mengunjungi kembali Pondok Pesantren Al-Idrisiyyah di Tasikmalaya jika ada waktu dan kesempatan.
Lq, 17 Oktober 2011

14 komentar:

  1. Tanggal 13 Januari 2012 ada Jur para Santri untuk pengeluaran rombongan

    BalasHapus
  2. kita Hamba Allah,, Umat Nabi s.a.w,, maksud n tujuan hidup hanya untuk Ibadah dan Dawah.....

    BalasHapus
  3. jaga keikhlasan dalam setiap perkara......

    BalasHapus
  4. kita Hamba Allah,, Umat Nabi s.a.w,, maksud n tujuan hidup hanya untuk Ibadah dan Dawah.....

    BalasHapus
  5. tgl 14 jan 2012 inysa Allah ada musyawarah zone inhu di btg cenaku,inhu-Riau, kwn2 mhn dibawa data halaqah, jazakallah

    BalasHapus
  6. Assalamualaikum. Saya mohon copy entri ini untuk info dan maslahat diri & keluargaku. Semoga diizinkan. Jazakillah.

    BalasHapus
  7. Assalamu'alaikum ^______^
    Mau nanya nih.. Di temboro ada pesantren khusus putri yang kalo gak salah namanya tuh, ”Mahira 2 Maquiella”ngga? Yang diurus sama Bu Nyai? Ditunggu jawabannya, makasih :))

    BalasHapus
  8. Assalamu'alaikum ^______^
    Mau nanya nih.. Di temboro ada pesantren khusus putri yang kalo gak salah namanya tuh, ”Mahira 2 Maquiella”ngga? Yang diurus sama Bu Nyai? Ditunggu jawabannya, makasih :))

    BalasHapus
  9. sampaikan salam saya buat pak kyai khuzairan, saya mohon do'a beliau supaya kelak putera-puteri kami diberi kefahaman dalam ilmu agama dan da'wah

    BalasHapus
  10. ass.maf say mu tanya,kl mau masuk pesantren di al-fatah dr usia brapaya?mohon jawbny

    BalasHapus
  11. aslm, mohon saaya qodrat. mhsw IPB mohon doa kepada para kyai agar bisa keluar dan berniat bisa bisa jadi santri di al Fatah, niat ingin sekali tapi amat berat ntuk sy lakukan. bebagai cara tapi tetap terus belum bisa menjaga amal

    BalasHapus
  12. Terus berjuang. Kami minta jama'ah, langsung kirim ke pusat kota jombang. turun di masjid al-Amal, Jombang Kota

    BalasHapus